Beladiri. Demikian yang bisa ditangkap dari Kempo. Hal ini jugalah yang menjadi alasan Kempo belum pernah dipertandingkan di multieven internasional seperti Olimpiade, Asian Games maupun SEA Games. Padahal, Kempo telah merambah di 30 negara di seluruh dunia baik Eropa maupun Asia. Di Indonesia, Kempo masuk dibawa oleh para mahasiswa yang melakukan studinya di Jepang pada kurun waktu awal tahun 60-an. Tiga aktor utamanya adalah Utin Sharas (almarhum), Indra dan Ginanjar Kartasasmita. Mereka semua adalah murid langsung dari Sho Dosin yang membawa Kempo dari Cina. Diceritakan Sensei Indra yang merupakan Guru Besar Kempo Indonesia kepada wartawan di acara penataran kempo untuk wartawan olahraga di Cisarua, Jumat (14/1/2005), kempo adalah seni beladiri tertua dan merupakan akar dari seni beladiri lainnya seperti Karate, Ju Jitsu, Aikido dan Judo. Sejarahnya Kempo sendiri sebenarnya dimulai dari India ketika Pendeta Budha bernama Dharma Taishi yang ingin menyebarluaskan ajaran agama Budha di negeri itu. Namun, karena banyak ancaman fisik ia mempelajari semacam silat India (Indo Kempo). Pindah ke Cina, Indo Kempo ini diserap oleh Shaolin (orang Jepang melafalkannya menjadi Shorinji Kempo). Berkembang pesat di masyarakat Cina tapi para pengikut Dharma Taishi ini malah menjadi incaran para penjajah dan akhirnya dibunuh. Sebagian yang lolos mengajarkan kpada para pedagang di Okinawa, Taiwan dan Muangthai. Dua teknik utama, Goho (memukul, menendang dan menangkis) dan Juho (teknik lunak). Teknik Goho di Muangthai berkembang menjadi Thai Boxing dan di Okinawa melahirkan seni beladiri Okinawate yang kemudian dikenal dengan nama Karate. Sementara Juho yang di pulau-pulau Jepang lainnya mempengaruhi seni beladiri setempat seperti Ju Jitsu, Aikido dan Judo. Barulah Shorinji Kempo yang asli di didirikan di kota Todutsu Provinsi Kagawa, Jepang, oleh Sho Dosin. Seorang pemuda Jepang yang di tahun 1928 lari dari induk asukannya dan mengembara ke daratan Cina selama 17 tahun, yang tentunya mendalami Kempo. Kurang Populer Asli beladiri berarti ada teknik mematikan. Bisa dibilang, Kempo penuh dengan jurus yang bisa melumpuhkan lawan dan karenanya seni beladiri ini bersifat tertutup. Buktinya, Sensei Indra mengatakan dirinya pernah dipukul gara-gara mengintip latihan di sebuah Dojo. Organisasi Kempo Dunia (World Shorinji Kempo Organization) pun sepakat tidak menginginkan Kempo kehilangan jati dirinya sebagai seni beladiri, bukan menjadi olahraga. Alhasil, jika ingin dipertandingkan di SEA Games nanti beberapa teknik yang mematikan dilarang dimainkan. "Ini sudah menjadi kesepakatan semua negara yang menjadi anggota Kempo dunia karena seni beladiri Kempo akan hilang berganti dengan sportivitas yang dijunjung olahraga sehingga faktor beladiri yang diutamakan menjadi hilang," tandasnya.
Sumber : Detiksport.com
0 komentar:
Posting Komentar